Senin, 23 Maret 2015

Ikatan Manusia dan Kebudayaan


Ikatan Manusia dan Kebudayaan

Manusia dan kebudayaan mempunyai ikatan yang sangat kuat, dimana manusia dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan dan saling terikat. Manusia membutuhkan kebudayaan dan begitu pula kebudayaan membutuhkan manusia. Hubungan manusia dan kebudayaan adalah hubungan yang akan selalu ada dalam kehidupan di dunia. Di dunia ini, manusia dan kebudayaan akan selalu terhubung satu sama lain. Ikatan di antara manusia dan kebudayaan sangat dibutuhkan dalam kehidupan, karena dalam kehidupan manusia adalah objek yang menciptakan kebudayaan. Manusia menciptakan kebudayaan sebagai aturan untuk mereka patuhi dalam kehidupan. Dan kebudayaan hal yang akan selalu menahan manusia dan membuat manusia tidak boleh melanggar aturan yang mereka buat.
Ikatan manusia dan kehidupan akan terus berlangsung sepanjang kehidupan. Karena kebudayaan akan terus ada sepanjang kehidupan sebagai aturan yang harus dipatuhi dalam kehidupan manusia. Fungsi kebudayaan dalam kehidupan manusia adalah sebagai aturan tidak tertulis yang akan menahan manusia dalam melakukan hal-hal yang tidak baik. Kebudayaan adalah hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia, karena bila tidak ada kebudayaan maka tidak ada aturan yang akan membatasi tingkah laku manusia dalam hidup. Sebagai contoh, bila seseorang ingin melakukan sesuatu ia akan berpikir tentang kebudayaan di sekitarnya dan berpikir ulang untuk melakukan hal itu bila melanggar norma kebudayaan yang berlaku dalam lingkungannya.
Contoh sederhana kebudayaan dalam kehidupan yang dapat kita temukan dalam kehidupan sehari-hari yaitu, manusia membuat peraturan bagi dirinya sendiri untuk selalu membersihkan rumahnya setiap hari, peraturan itu adalah peraturan yang dibuat oleh diri manusia sendiri tidak ada yang menyuruh manusia melakukan hal itu. Tetapi, manusia membuat peraturan itu untuk dirinya sendiri sebagai aturan dalam kehidupannya agar rumahnya akan selalu dalam keadaan yang bersih, dan manusia terus melakukannya dan tidak melanggar aturan yang sudah dia buat dan dijadikan kebudayaan dalam hidupnya. 

Senin, 16 Maret 2015

Hakikat Manusia


Hakikat Manusia


Hakikat manusia dalam kehidupan.

Manusia adalah makhluk social yang tidak bisa hidup sendirian. Dalam hidupnya, manusia memiliki hakekat yang dijadikan sebagai dasar dalam hidup. Hakikat manusia terbagi menjadi 4 bagian, yaitu
a.       Mahluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.
Tubuh adalah materi yang dapat dilihat, diraba, dirasa, wujudnya konkrit tetapi tidak abadi. Jika manusia meninggal, tubuhnya hancur dan lenyap. Jiwa terdapat didalam tubuh, tidak dapat diraba, sifatnya abstrak tetapi abadi. Jika manusia meninggal, jiwa lepas dari tubuh dan kembali ke asalnya yaitu Tuhan, dan jiwa tidak mengalami kehancuran. Jiwa adalah roh yang ada di dalam tubuh manusia sebagai penggerak dan sumber kehidupan. Tubuh dan jiwa merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan karena jika salah satu dari mereka tidak ada maka manusia tidak akan bisa hidup. Tubuh manusia tidak akan bisa hidup tanpa jiwa, karena tubuh tersebut tidak akan bisa bergerak tanpa jiwa, dan jiwa manusia tidak akan bisa hidup tanpa tubuh, karena jiwa manusia memerlukan tubuh sebagai tempat hidup.
b.      Mahluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan mahluk lainnya.
Manusia merupakan mahluk ciptaan manusia yang paling sempurna dibandingkan dengan mahluk hidup lainnya, karena manusia dilengkapi dengan akal dan perasaan. Dengan akal, manusia dapat menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan perasaan, manusia dapat menciptakan kesenian. Perasaan dalam diri manusia terbagi menjadi 2 macam, yaitu perasaan inderawi dan perasaan rohani. Perasaan inderawi adalah rangsangan jasmani melalui pancaindra. Perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia misalnya:
1)      Perasaan Intelektual, yaitu perasaan yang berkenaan dengan ilmu pengetahuan. Seseorang merasa senang bila ia bisa menjawab soal yang rumit, sebaliknya seseorang merasa tidak puas bila ia tidak berhasil menjawab soal yang rumit.
2)      Perasaan Estetis, yaitu perasaan yang berkenaan dengan keindahan. Seseorang merasa senang apabila ia melihat sesuatu yang indah, sebaliknya seseorang merasa kesal apabila ia melihat sesuatu yang tidak indah.
3)      Perasaan Etis, yaitu perasaan yang berkenaan dengan kebaikan. Seseorang merasa senang apabila sesuatu itu baik, sebaliknya seseorang merasa kesal bila sesuatu itu jahat.
4)      Perasaan Diri, yaitu perasaan yang berkenaan dengan harga diri karena ada kelebihan dari yang lain. Apabila seseorang memiliki kelebihan pada dirinya, ia merasa tinggi dan sombong, sebaliknya apabila ada kekurangan pada dirinya ia merasa rendah diri.
5)      Perasaan Sosial, yaitu perasaan yang berkenaan dengan kelompok, atau hidup bermasyarakat, ikut merasakan kehidupan orang lain. Apabila orang berhasil, ia ikut senang, apabila orang gagal, ia ikut sedih.
6)      Perasaan Religius, yaitu perasaan yang berkenaan dengan agama dan kepercayaan. Seseorang merasa tentram jiwanya apabila ia tawakal kepada Tuhan, yaitu mematuhi segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya
c.       Mahluk biokultural, yaitu mahluk hayati yang budayawi.
Manusia adalah produk dari saling tindak atau interaksi faktor-faktor hayati dan budayawi. Sebagai mahluk hayati, manusia dapat dipelajari dari segi-segi anatomi, fisiologi, psikologi, dll. Sebagai mahluk budayawi manusia dapat dipelajari dari segi-segi kemasyarakatan, keakraban, ekonomi, dll.
d.      Mahluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan (ekologi), mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya.
Mahluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya. Hal ini dikarenakan manusia mempunyai 3 taraf dalam hidupnya, yaitu estetis, etis, dan religious. Dengan kehidupan estetis manusia mampu menangkap dunia sekitarnya sebagai dunia yang mengagumkan dan mengungkapkan kembali dalam lukisan, tarian, dan nyanyian yang indah. Dengan etis, manusia meningkatkan kehidupan estetis ke dalam tingkatan manusia dalam bentuk-bentuk keputusan bebas yang dipertanggung jawabkan. Dengan kehidupan religious, manusia mendekatkan dirinya kepada Tuhan. Semakin dekat seseorang kepada Tuhan, semakin dekat pula ketentraman pada dirinya, dan dijauhkan dari kekhawatiran. Sehingga manusia yang terikat dengan lingkungan mempunyai kualitas dan martabat karena manusia yang terikat dengan lingkungan akan melakukan sesuatu dengan sebaik-baiknya.

Senin, 09 Maret 2015


Ilmu Budaya Dasar

A.    Pengertian Ilmu Budaya Dasar
Ilmu budaya dasar adalah ilmu yang mempelajari tentang manusia, kebudayaan, dan masalah-masalah keseharian yang sering terjadi pada manusia.  Ilmu budaya dasar diharapkan dapat memberikan pengetahuan untuk menyelesaikan masalah manusia. Manusia tidak dapat dipisahkan dengan kebudayaan. Karna kebudayaan tecipta oleh manusia dan kebudayaan mengikat manusia untuk terus melakukan hal yang mereka lakukan. Dengan mempelajari ilmu budaya dasar, manusia tidak akan melupakan kebudayaannya. Oleh karena itu mempelajari ilmu budaya dasar sama dengan mempelajari kebudayaan. Banyak definisi kebudayaan yang telah diungkapkan oleh beberapa tokoh.
Menurut saya pribadi ilmu budaya dasar adalah ilmu yang mempelajari tentang kehidupan manusia, kebiasaan yang sering mereka lakukan, dan permasalahan-permasalahan dalam hidup mereka. Dengan mempelajari ilmu budaya dasar, manusia tidak akan melupakan jati dirinya. Karna kebudayaan yang telah mereka buat akan terus mengikat mereka. Mempelajari ilmu budaya dasar juga diharapkan dapat membantu manusia menyelesaikan permasalahan mereka dengan mengingat dasar dan nilai-nilai kebudayaan mereka.

B.     Pengertian kebudayaan menurut para ahli
-          Ki Hajar Dewantara
Kebudayaan menurut Ki Hajar Dewantara berarti buah budi manusia adalah hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni alam dan zaman (kodrat dalam masyarakat) yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran dalam hidup dan penghidupan guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai.
-          Sutan Takdir Alisyahbana
Sutan Takdir Alisyahbana mengatakan bahwa kebudayaan adalah manifestasi dari cara berpikir, sehingga menurutnya pola kebudyaan itu sangat luas sebab semua laku dan perbuatan tercakup di dalamnya dan dapat diungkapkan pada basis dan cara berpikir, termasuk didlamnya perasaan karena perasaan juga merupakan maksud dari pikiran.
-          Koentjaraningrat
Koentjaraningrat mengatakan bahwa kebudayaan berarti keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakan dengan belajar serta keseluruhan dari budi pekertinya.
-          A.L. Kroeber dan C. Kluckhohn
A.L. Kroeber dan C. Kluckhohn dalam bukunya Culture, a Critical Review of Concepts and Definitions (1925) mengatakan bahwa kebudayaan adalah manifestasi atau penjelmaan kerja jiwa manusia dalam arti seluas-luasnya.
-          Malinowski
Malinowski menyebutkan bahwa kebudayaan pada prisipnya berdasarkan atas berbagai sistem kebutuhan manusia. Tiap tingkat kebutuhan itu menghadirkan corak budaya yang khas. Misalnya, guna memenuhi kebutuhan manusia akan keselamatannya, maka timbul kebudayaan yang berupa perlindungan, yakni seperangkat budaya dalam bentuk tertentu, seperti lembaga kemasyarakatan.
-          C.A. van Peursen
C.A. van Peursen mengatakan bahwa dewasa ini kebudayaan diartikan sebagai manifestasi kehidupan setiap orang. Berlainan dengan hewan, manusia tidak dapat hidup begitu saja di tengah alam. Oleh karena itu, untuk dapat hidup, manusia harus mengubah segala sesuatu yang telah disediakan oleh alam. Misalnya, beras agar dapat dimakan diubah dulu menjadi nasi.



Daftar Pustaka

Widyosiswoyo, Supartono. 2001. Ilmu Budaya Dasar. Bogor: Ghalia Indonesia