Manusia
dan Pemujaan
Manusia sebagai mahluk ciptaan Tuhan kerap melakukan
pemujaan. Pemujaan yang dilakukan manusia ini disimbolkan sebagai rasa syukur
kepada pencipta-Nya. Pemujaan yang dilakukan manusia diwujudkan dalam bentuk
komunikasi ritual. Komunikasi ritual ini dilakukan sebagai cara manusia
berkomunikasi kepada sang pencipta saat dalam keadaan susah untuk miminta
pertolongan ataupun jalan untuk menyelesaikan masalah dan juga dalam keadaan baik
sebagai rasa syukur kepada sang pencipta atas rahmat yang telah diberikan.
Pemujaan yang dilakukan manusia berbeda-beda
tergantung pada kepercayaan yang dia percayai. Di Indonesia sendiri ada
berbagai macam kepercayaan yang di anut seperti, Islam, Kristen Katolik,
Kristen Protestan, Hindu, Budha, dan Kong Hu Cu. Setiap kepercayaan mempunyai
cara pemujaan yang berbeda. Sebagai contoh, seorang Muslim melakukan komunikasi
rutal dengan sholat 5 waktu, membaca Al-Qur’an, berpuasa dll. Seorang Kristiani
melakukan komunikasi ritual dengan cara pergi ke Gereja, seseorang yang
beragama Hindu melakukan komunikasi ritual dengan cara pergi ke Pura, seseorang
yang beragama Budha melakukan komunikasi ritual dengan cara pergi ke Vihara,
seseorang yang beragama Kong Hu Cu melakukan komunikasi ritual dengan cara
pergi ke Klenteng.
Manusia dan pemujaan mempunyai keterikatan satu sama
lain. Karena manusia merupakan mahluk ciptaan Tuhan, dan pemujaan adalah bentuk
dari komunikasi ritual manusia terhadap Tuhan sebagai rasa syukur atas rahmat yang
telah diberikan. Manusia akan selalu melakukan pemujaan sebagai wujud rasa
syukurnya.