Senin, 06 April 2015

Tugas 4 IBD ---> IBD yang dihubungkan dengan prosa


Kisah Cinta Datu Museng & Maipa Daepati

              
 

Cerita rakyat kisah cinta Datu Museng & Maipa Daepati berasal dari tanah Galesong. Tanah galesong merupakan pusat angkatan laut kerajaan gowa. Cerita ini bercerita tentang seorang gadis bangsawan dari Sumbawa yang mencintai seorang putra bangsawan di Kerajaan Gowa, kedua orang tuamya dibunuh oleh pasukan Belanda sehingga ia dirawat oleh kakeknya di tempat kelahiran kakeknya di Sumbawa. Datu Museng dan Maipa Daepati tumbuh besar bersama hingga akhirnya jatuh cinta. Kedua orang tua Maipa Daepati tidak merestui hubungan mereka karena Maipa Daepati sudah dijodohkan dengan seorang bangsawan di Sumbawa dan merasa Datu Museng tidak layak bersama dengan Maipa Daepati. Kakek Datu Museng pun menyuruh Datu Museng untuk menuntut ilmu di Madinah dan kembali saat ia sudah layak untuk bersama Maipa Daepati.

Selama Datu Museng pergi Maipa Daepati terus mengurung diri di kamar dan tidak mau keluar. Saat Datu Museng kembali kerajaan Sumbawa mengadakan pertandingan permainan raga untuk menghibur Maipa Daepati dan membuat Maipa Daepati keluar kamar. Tapi tidak ada yang berhasil membuat Maipa Daepati keluar dari kamar. Datu Museng pun mencoba mengikuti permainan raga, pada awalnya ia banyak melakukan kesalahan namun saat kakek Datu Museng meneriaki namanya Maipa pun beranjak keluar dari kamarnya. Melihat Maipa keluar dari kamarnya membangkitkan semangat Datu Museng. Di akhir permainan Datu Museng menendang bola Raga tinggi-tinggi hingga masuk ke dalam kamar Maipa Daepati dan membuat Maipa sakit. Keluarga Maipa memanggil banyak dukun untuk mengobati penyakit Maipa tapi tidak behasil. Hingga suatu hari seorang ahli nujum menyarankan untuk mendatangkan Datu Museng, orang yang selalu disebut Maipa dalam tidurnya.

Datu Museng datang dan pengobatan pun dilakukan dan Maipa pun sembuh. Namun, untuk sembuh total Maipa harus mandi di sungai pada bulan purnama, namun hal ini sangat beresiko karena mungkin akan terjadi bencana pada saat itu. Maipa pun diberangkatkan untuk mandi di sungai. Namun saat Maipa masuk ke sungai terjadi angin topan dan membuat para dayang terbawa angin topan. Maipa diselamatkan oleh Datu Museng dan dibawa ke rumahnya di Gowa. Disana Maipa akhirnya kawin dengan Datu Museng tanpa seizin orang tuanya. Orang tua Maipa Daepati geram mendengar kabar ini dan menyuruh para pengawalnya untuk menjemput Maipa Daepati namun tidak ada yang berhasil. Hingga suatu hari orang tua Maipa Daepati akhirnya menyerah dan merestui hubungan mereka dan meminta mereka datang ke kerajaan Sumbawa. Disana Datu Museng pun diangkat sebagai panglima perang.

Suatu hari Datu Museng mendengar kabar tentang keluarganya yang berada di gowa yang banyak dibunuh oleh pasukan Belanda. Mendengar hal ini Datu Museng pun pergi ke Gowa untuk melawan pasukan Belanda. Seorang pasukan Belanda jatuh cinta pada Maipa dan ingin membunuh Datu Museng dan merebut Maipa. Datu Museng melawan semua serangan pasukan Belanda. Hingga suatu hari mereka terkepung dan Datu Museng pun menanyakan istrinya permintaan terkhirnya karena mereka telah terkepung oleh pasukan belanda. Saat itu Maipa meminta untuk dibunuh oleh Datu Museng karena ia memilih mati di tangan suaminya dibandingkan disentuh oleh orang Belanda. Datu museng pun menangis mendengarnya. Lalu saat keadaan semakin mendesak Datu Museng pun membunuh istrinya dan bilang bahwa ia akan segera menyusul istrinya. Lalu saat hari semakin sore akhirnya Datu Museng pun dibunuh oleh pasukan Belanda dan menyusul istrinya.

Cerita ini bercerita tentang cinta & kesetiaan seorang istri yang hingga akhir hayatnya lebih memilih mati di tangan suaminya dibandingkan disentuh oleh pria lain. Adapun nilai-nilai yang diperoleh oleh pembaca adalah nilai warisan budaya di Makassar yang bernama adat sirih yaitu lebih baik mati dari pada berkhianat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar