Senin, 29 Juni 2015

Pembelajaran Ilmu Budaya Dasar


Ilmu Budaya Dasar


Ilmu budaya dasar adalah ilmu yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan umum tentang konsep-konsep yang dapat digunakan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dalam 1 semester saya mempelajari banyak hal dalam mata kuliah Ilmu Budaya Dasar, saya mempelajari tentang manusia dan kebudayaan, manusia dan pemujaan, manusia dan keindahan, manusia dan penderitaan, manusia dan keadilan, manusia dan pandangan hidup, dan harapan dan tanggung jawab.

Manusia dan kebudayaan memberikan saya pemahaman bahwa manusia dan kebudayaan tidak dapat terpisahkan. Manusia dan kebudayaan mempunyai ikatan yang sangat kuat. Manusia membutuhkan kebudayaan dan begitu pula kebudayaan membutuhkan manusia. Dalam kehidupan manusia merupakan objek yang menciptakan kebudayaan. Manusia menciptakan kebudayaan dan kebudayaan akan mengikat manusia untuk selalu berdasar kepadanya.

Manusia dan pemujaan memberikan saya pemahaman tentang manusia dan pemujaan yang ia lakukan terhadap keyakinan yang ia percayai. Dalam kehidupan setiap manusia memiliki keyakinan yang ia percayai terhadap Tuhan sebagai Sang Pencipta. Pemujaan yang dilakukan manusia berbeda-beda bergantung pada keyakinan yang ia percayai. Pemujaan sendiri merupakan bentuk komunikasi ritual yang selalu dilakukan manusia saat dalam keadaaan sulit dan ingin meminta pertolongan, juga dalam keadaan senang dan bersyukur atas rahmat yang telah diberikan.

Manusia dan keindahan, memberikan saya pemahaman tentang nilai kebudayaan yang dibuat manusia. Dalam kebudayaan yang manusia buat biasanya terkandung nilai keindahan. Keindahan dalam kebudayaan yang dimaksud adalah kesenian. Manusia membuat kesenian untuk memuaskan kebutuhan psikisnya. Karena manusia cenderung menginginkan kepuasan psikis setelah memuaskan kebutuhan fisik.

Manusia dan penderitaan memberikan saya pemahaman bahwa penderitaan dalam hidup manusia telah digariskan oleh Yang Maha Kuasa dan dijadikan sebagai ujian bagi manusia dalam menjalani kehidupannya. Karena itu, tidak ada manusia yang tidak merasakan penderitaan dalam hidupnya. Manusia terdiri dari 2 aspek, jasmani (tubuh), dan juga rohani (jiwa). Bila manusia merasakan penderitaan, kedua aspek dalam hidup manusia juga merasakan penderitaan. Penderitaan yang dialami kedua aspek dalam hidup manusia tidak akan sama besarnya. Terkadang rohani merasakan penderitaan yang lebih besar atau bisa juga jasmani merasakan penderitaan yang lebih besar.

Manusia dan keadilan memberikan saya pemahaman bahwa dalam kehidupan manusia membutuhkan keadilan. Dalam pembelajaran materi ini saya mempelajari teori keadilan yang diungkapkan oleh Aristoteles. Bunyi teori yang diungkapkan beliau adalah “perlakuan kepada seseorang harus sesuai dengan jasa-jasa yang telah dilakukan”. Maksud dari bunyi ini adalah segala sesuatu yang diterima oleh seseorang harus sesuai dengan jasa yang telah ia kerjakan. Teori ini memberikan saya pemahaman bahwa apapun yang saya inginkan saya harus berusaha untuk mendapatkannya sebesar betapa berartinya hal tersebut.

Manusia dan pandangan hidup memberikan saya pemahaman bahwa setiap manusia pasti memiliki pandangan hidup. Pandangan hidup yang mereka miliki bergantung pada lingkungan mereka. Pandangan hidup merupakan hal yang penting dalam hidup manusia karena pandangan hidup merupakan dasar dalam kehidupan manusia. Pandangan hidup memiliki beberapa jenis yaitu, agama, budaya, ideology, dll. Hal ini membuat seseorang bisa melihat hal yang sama tetapi mempunyai penilaian yang berbeda karena mereka mempunyai pandangan hidup yang berbeda.

Harapan dan Tanggung Jawab memberikan saya pemahaman tentang harapan dan tanggung jawab. Saya menjadi lebih mengerti arti harapan dan perbedaan harapan dan cita-cita. Saya pun mempelajari arti tanggung jawab dan perbedaan tanggung jawab dengan kewajiban. 

Senin, 22 Juni 2015

Harapan dan Tanggung Jawab


Harapan & Tanggung Jawab


Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu dapat terjadi. Harapan mempunyai arti yang mirip dengan cita-cita. Mereka sama-sama menyangkut masa depan karena belum terwujud dan keinginnan akan hal yang lebih baik. Perbedaan mereka adalah harapan bersifat tidak terlalu muluk sedangkan cita-cita biasanya kita buat setinggi langit. Contoh harapan,

Sebagai seorang mahasiswa Universitas Gunadarma Fakultas Teknik Sipil saya mempunyai cita-cita untuk menjadi pns di Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Untuk dapat menggapai cita-cita tersebut, saya harus lulus dengan nilai yang tinggi. Karena itu, saya berharap saya dapat lulus di semua mata kuliah di perkuliahan saya.

Tanggung Jawab menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatu bertanggung jawab menurut kamus tersebut adalah berkewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala akibatnya. Tanggung jawab dan kewajiban dapat terlihat mirip walaupun berbeda. Saat kita kecil, kita belajar tentang rukun islam. Disana kita belajar bahwa seorang muslim wajib mengucapkan 2 kalimat syahadat, ibadah shalat 5 waktu sehari, berpuasa di bulan suci ramadhan, membayar zakat, dan pergi ibadah haji jika mampu. Dalam prosesnya beberapa orang berkata mereka melakukannya bukan karena itu adalah kewajiban mereka tapi itu adalah tanggung jawab mereka. Lalu apa itu kewajiban dan apa itu tanggung jawab jika hal itu adalah sama? Kewajiban adalah hal yang harus kita lakukan dalam suatu ikatan sama jika seorang anak berpikir bahwa saat besar nanti dia berkewajiban untuk membahagiakan orang tuanya. Mereka mempunyai pemikiran seperti itu karena ikatan yang mereka miliki dengan orang tuanya. Seorang muslim berkewajiban untuk melakukan hal-hal dalam rukun Islam saat dia memeluk Agama Islam dan menyatakan dirinya beriman. Sedangkan Tanggung Jawab adalah bentuk tindakan dari kewajiban yang kita miliki. Sebagai seorang muslim saya berkewajiban melakukan hal-hal dalam Rukun Islam sehingga tanggung jawab saya sebagai seorang muslim adalah melakukan kewajiban saya seperti mengucapkan 2 kalimat syahadat, mendirikan shalat 5 waktu sehari, berpuasa di bulan ramadhan, membayar zakat, dan pergi ibadah haji jika mampu. Contoh tanggung jawab,

Sebagai mahasiswa Universitas Gunadarma Fakultas Teknik sipil, saya berkewajiban untuk belajar agar mendapat nilai yang bagus saat ujian. Sehingga saya bertanggung jawab untuk belajar keras saat ujian sebagai bentuk dari kewajiban yang saysa miliki terhadap diri saya sendiri.

Senin, 15 Juni 2015

Manusia dan Pandangan Hidup


Manusia & Pandangan Hidup

Manusia dan pandangan hidup saling terikat karena dalam kehidupan manusia selalu memiliki pandangan yang dijadikan dasar dalam kehidupannya. Setiap orang mempunyai pandangan hidup yang berbeda-beda yang dapat diambil dari beberapa hal yang terjadi dalam hidupnya, contohnya pengalaman hidup, sesuatu yang dia lihat, sesuatu yang dia dengar, dll. Pandangan hidup juga mempunyai beberapa jenis, yaitu agama, budaya, ideology, dll. Contoh pandangan hidup manusia,

Jessi, adalah gadis Amerika yang tidak banyak bersosialisasi. Ia jarang menolong orang dan tidak peduli dengan apa yang terjadi di sekitarnya selama itu tidak mengganggu kehidupannya. Dalam pandangan hidupnya hal yang ia lakukan adalah benar karena di daerahnya di Amerika ia diajarkan untuk mementingkan urusan pribadi dibandingkan urusan masyarakat karena mereka menganggap manusia yang berusaha sendiri dan berhasil adalah manusia yang baik atau manusia ideal. Sedangkan Sindi adalah gadis Indonesia yang sering bersosialisasi dan membantu sesama juga sangat perhatian dengan apa yang terjadi di sekitarnya. Dalam pandangan hidupnya hal yang ia lakukan adalah benar karena ia diajarkan untuk mementingkan kepentingan masyarakat dibandingkan kepentingan pribadi karena mereka menganggap manusia yang ideal adalah manusia yang banyak memberikan kegunaan dalam masyarakat.

Ini adalah contoh 2 pandangan hidup yang berbeda dalam kehidupan manusia yang berbanding terbalik. Tidak ada yang salah dengan sikap Jessi yang kelihatan dingin, tak mau menolong, dan tak peduli dengan kehidupan di sekitarnya karena itu adalah pandangan hidupnya yang ia pelajari dan ia ambil berdasarkan apa yang ia lihat di lingkungan sekitarnya. Jessi memiliki pandangan hidup aliran kapitalisme dalam hidupnya yang memang banyak dilakukan di Amerika. Ia merasa aliran kapitalisme adalah hal yang bagus, ia mempercayai aliran tersebut akan membentuknya menjadi pribadi yang lebih baik, lalu ia meyakini dirinya untuk melakukan hal tersebut agar ia dapat menjadi pribadi yang lebih baik, dan ia melindungi keyakinannya dengan tidak mempedulikan hal sekitarnya dan terus konsentrasi dengan hal yang harus ia lakukan. Sedangkan Sindi memiliki pandangan hidup aliran sosialisme dalam hidupnya yang banyak dilakukan di Indonesia. Ia merasa aliran sosialisme adalah hal yang baik. Ia percaya bahwa aliran sosialisme akan membentuk dirinya menjadi pribadi yang lebih baik, ia meyakini dirinya untuk melakukan hal ersebut agar ia dapat menjadi pribadi yang lebih baik, lalu ia melindungi kepercayaan dan keyakinannya dengan terus bersikap peduli dengan orang lain dan menolong orang di sekitarnya.

Seorang pria A mengatur kehidupannya dengan jadwal dan menuliskan jadwalnya di buku diary dan memastikan kehidupannya berjalan sesuai dengan apa yang telah ia jadwalkan. Ia melakukan hal ini karena ia berpandangan bahwa manusia harus hidup dengan teratur dan sesuai dengan tahapan agar dapat mencapai tujuan. Sedangkan pria B berpikir hal tersebut tidak perlu dilakukan karena kita bisa memutar, belok, ataupun berjalan lurus untuk mencapai tujuan tersebut. Karena poin utamanya adalah tujuan kita tercapai sehingga kita tidak perlu membuat jadwal, tahapan dan menuliskannya juga memastikan kita berjalan sesuai dengan tulisan tersebut. Ia berpikir dari pada mengikuti tahapan lebih baik membuat kreasi yang baru yang mungkin akan membuatnya lebih cepat dalam mencapai tujuannya. Ia berpikir bahwa manusia tidak harus hidup dalam siklus yang sama dan manusia harus mengekspresikan dirinya sehingga membuat aturan dalam hidupnya hanya akan membatasi kehidupannya.

Ini adalah contoh 2 pandangan hidup orang yang beralainan, tidak ada yang salah dengan pandangan tersebut karena mereka mempercayai, meyakini dan melindungi pandangan mereka dan hidup sesuai dengan pandangan mereka. Mereka mempercayai hal yang mereka rasa benar dan membawa manfaat. Pria A percaya bahwa dengan hidup sesuai aturan ia akan mencapai tujuan kehidupannya. Sedangkan pria B percaya bahwa untuk mencapai tujuannya manusia tidak harus terpaku dan membuat aturan dalam kehidupannya karena ia percaya bahwa tanpa harus membuat aturan dan lebih mengekspresikan perasaannya ia dapat mencapai tujuannya. Mereka juga meyakini hal tersebut naik untuk mereka lakukan. Pria A yakin bahwa hal yangn ia lakukan benar dan baik bagi kehidupannya dan ia pun melakukan kehidupan sesuai dengan kehidupannya. Pria B pun yakin apa yang ia lakukan adalah benar dan melakukan hal yang sesuai dengan pandangan hidupnya. Mereka melindungi pandangan mereka dengan terus berpikir positif dan terus menjalani kehidupannya sesuai dengan pandangan hidupnya.

Dalam berpandangan hidup yang baik kita harus mempercayai pandangan hidup kita. Apakah hal tersebut merupakan hal yang baik, dan dampak dari pandangan hidup kita. Setelah mempercayai kita harus meyakini pandangan kita bahwa pandangan hidup kita adalah hal yang baik dan hal tersebut akan membawa dampak yang baik bagi kehidupan kita bahwa jika kita melakukannya sesuatu sesuai dengan pandangan hidup kita, kita akan mendapat hal yang baik dari sesuatu yang telah kita lakukan. Setelah meyakini kita harus melindungi pandangan hidup kita dari hal-hal yang mungkin akan mempengaruhi dalam mempercayai dan meyakini pandangan hidup kita. Dalam 2 contoh tulisan pandangan hidup yang saya buat mereka mempercayai, meyakini juga melindungi pandangan hidup mereka juga hidup berdasarkan pandangan hidupnya.

Senin, 25 Mei 2015

Manusia dan Keadilan Distributif


Manusia dan Keadilan Distributif


Manusia dan keadilan saling terkait seperti hubungan manusia dengan keindahan dan penderitaan. Dalam kehidupan manusia membutuhkan keadilan untuk bertahan hidup. Karena, jika tidak ada keadilan maka kehidupan akan berjalan tidak sesuai dengan yang seharusnya. Banyak orang yang akan melakukan hal curang untuk mendapatkan hal yang ia inginkan dan banyak orang yang akan dirugikan oleh ketidakadilan tersebut.

Definisi dari kata ‘adil’ mempunyai banyak versi karena banyak tokoh yang telah mendefinisikan arti dari kata ‘adil’. Teori keadilan yang cukup dikenal dan sering dibahas adalah teori keadilan distributif oleh Aristoteles. Aristoteles mengungkapkan toerinya mengenai keadilan yang cukup dikenal banyak orang yaitu keadilan distributif yang berbunyi “Perlakuan kepada seseorang yang sesuai dengan jasa-jasa yang telah dilakukan”. Maksud dari bunyi ini adalah segala sesuatu yang diterima oleh manusia harus sesuai dengan jasa yang telah ia kerjakan.

Contohnya, seorang pria yang telah bekerja selama 10 tahun dan mempunyai pengalaman yang tinggi di bidang pekerjaannya lebih di layak diangkat jabatannya sebagai kepala tim dibandingkan seorang pria yang baru bekerja selama 2 tahun di bidang pekerjaannya dan belum mempunyai pengalaman yang tinggi tapi merupakan anak dari sang pemilik usaha. Mengapa? Karena seharusnya seorang yang baru bekerja selama 2 tahun dan belum mempunyai pengalaman yang tinggi harus belajar lebih dalam lagi mengenai bidang pekerjaannya meskipun dia adalah anak seorang pimpinan tersebut. Karena jika jabatan orang tersebut di angkat ia akan menjadi kepala tim dan memimpin sebuah tim. Sebagai seorang pimpinan tim, kita tidak hanya harus menguasai bidang pekerjaan tim tersebut. Tetapi kita juga membutuhkan pengalaman  yang akan membuat anggota tim dapat mempercayainya sebagai kepala tim, karena pengalaman adalah bukti dari hasil pekerjaannya. Ia mungkin tidak akan dihormati oleh anggota timnya bila ia hanya bekerja selama 2 tahun dan langsung lompat ke posisi kepala tim dan ia tidak mempunyai pengalaman yang bagus dan anggota timnya pun mungkin hanya akan memandangnya sebagai ‘anak pimpinan’ bukan sebagai kepala tim. Sehingga, seorang pria yang telah bekerja selama 10 tahun dan mempunyai pengalaman yang tinggi lebih layak diangkat jabatannya karena hal yang ia dapatkan sesuai dengan hal yang telah dikerjakan selama bekerja disana.

Senin, 11 Mei 2015

Manusia dan Penderitaan


Manusia & Penderitaan

Penderitaan berasal dari kata derita, derita berasal dari bahasa sanskerta yang berarti menahan atau menanggung. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, derita artinya menanggung (merasakan) sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan merupakan resiko dalam kehidupan yang telah digariskan oleh Yang Mahakuasa, oleh karena itu, selama manusia hidup manusia tidak akan terlepas dari penderitaan. Manusia terdiri dari 2 aspek, jasmani (tubuh) dan rohani (jiwa). Bila manusia dinyatakan hidup kedua aspek ini harus saling melengkapi dan tidak boleh terpisah.

Manusia tidak dapat dipisahkan oleh penderitaan karena penderitaan telah digariskan oleh Yang Mahakuasa dan dijadikan sebagai ujian bagi manusia dalam menjalani kehidupan. Karena itu, selama manusia hidup mereka akan merasakan penderitaan dalam hidupnya. Kedua aspek dalam manusia yang hidup saling terikat satu sama lain. Karena itu, bila manusia mengalami penderitaan kedua aspek dalam manusia akan mengalami penderitaan juga. Penderitaan yang dialami kedua aspek dalam manusia mungkin tidak sama besarnya. Terkadang rohani merasakan penderitaan yang lebih besar dan terkadang jasmani merasakan penderitaan yang lebih besar.

Contohnya, bila seseorang anak remaja kecelakaan saat mengendarai motor dan menderita patah tangan dan dirawat di rumah sakit untuk beberapa hari dan membuat orang tuanya menangis sedih melihatnya. Ia akan menderita secara jasmani dan rohani. Secara jasmani ia menderita karena tangannya patah, secara rohani ia menderita karena telah membuat orang tuanya sedih. Tapi ia lebih menderita secara jasmani karena tubuhnya terluka dan dia tidak dapat menggunakan tangannya selama beberapa saat.

Lalu bila seseorang mengalami putus cinta dan tidak makan selama beberapa hari karena terlalu terlarut dalam kesedihannya sehingga ia pingsan dan dirawat di rumah sakit. Ia mengalami penderitaan secara jasmani dan rohani. Secara jasmani ia menderita karena tubuhnya terlalu lemas karena tidak ada makanan yang masuk ke dalam tubuhnya membuat dia sakit dan dirawat di rumah sakit. Secara rohani ia menderita karena putus cintadengan orang yang sangat ia sayang.

Senin, 04 Mei 2015

Manusia dan Keindahan


Manusia dan Keindahan

Manusia dan kebudayaan tidak dapat terpisahkan karena manusia lah yang membuat kebudayaan. Kebudayaan sendiri mempunyai unsur keindahan yang tidak dapat dilepaskan. karna di dalam kebudayaan terdapat keindahan budaya tersebut. Keindahan dalam kebudayaan disini terwujud dalam kesenian. Manusia membuat kesenian untuk memuaskan kebutuhan psikisnya. Karena manusia cenderung ingin memenuhi kebutuhan psikisnya setelah memenuhi kebutuhan fisiknya. Contohnya : Saat Ayah pulang kerja untuk memenuhi kebutuhan fisik agar mendapat uang untuk kehidupan. Ia ingin beristirahat untuk memenuhi kebutuhan psikisnya dengan melihat atau mendengar sesuatu yang indah.

Kesenian dapat dinikmati oleh manusia dengan 2 indera yaitu, mata dan telinga atau keduanya secara bersamaan. Kesenian yang dapat dinikmati dengan 2 indera ini adalah, seni rupa, seni suara, dan seni pertunjukan.
-         Seni rupa merupakan kesenian yang dinikmati dengan indera mata seperti melihat lukisan yang indah.
-         Seni suara merupakan kesenian yang dinikmati dengan indera telinga seperti mendengar alunan music yang indah.
-         Seni pertunjukan merupakan kesenian yang dinikmati dengan kedua indera mata dan telinga secara bersamaan seperti menonton drama musikal.

Senin, 20 April 2015

Manusia dan Pemujaan


Manusia dan Pemujaan

Manusia sebagai mahluk ciptaan Tuhan kerap melakukan pemujaan. Pemujaan yang dilakukan manusia ini disimbolkan sebagai rasa syukur kepada pencipta-Nya. Pemujaan yang dilakukan manusia diwujudkan dalam bentuk komunikasi ritual. Komunikasi ritual ini dilakukan sebagai cara manusia berkomunikasi kepada sang pencipta saat dalam keadaan susah untuk miminta pertolongan ataupun jalan untuk menyelesaikan masalah dan juga dalam keadaan baik sebagai rasa syukur kepada sang pencipta atas rahmat yang telah diberikan.

Pemujaan yang dilakukan manusia berbeda-beda tergantung pada kepercayaan yang dia percayai. Di Indonesia sendiri ada berbagai macam kepercayaan yang di anut seperti, Islam, Kristen Katolik, Kristen Protestan, Hindu, Budha, dan Kong Hu Cu. Setiap kepercayaan mempunyai cara pemujaan yang berbeda. Sebagai contoh, seorang Muslim melakukan komunikasi rutal dengan sholat 5 waktu, membaca Al-Qur’an, berpuasa dll. Seorang Kristiani melakukan komunikasi ritual dengan cara pergi ke Gereja, seseorang yang beragama Hindu melakukan komunikasi ritual dengan cara pergi ke Pura, seseorang yang beragama Budha melakukan komunikasi ritual dengan cara pergi ke Vihara, seseorang yang beragama Kong Hu Cu melakukan komunikasi ritual dengan cara pergi ke Klenteng.

Manusia dan pemujaan mempunyai keterikatan satu sama lain. Karena manusia merupakan mahluk ciptaan Tuhan, dan pemujaan adalah bentuk dari komunikasi ritual manusia terhadap Tuhan sebagai rasa syukur atas rahmat yang telah diberikan. Manusia akan selalu melakukan pemujaan sebagai wujud rasa syukurnya. 

Senin, 13 April 2015

Arti Cinta Menurut Dr. Sarlito W. Sarwono


Arti Cinta

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau rasa sayang (kepada), ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Cinta bersifat timbal balik. Dalam cinta ada kesungguhan untuk membangung hubungan cinta yang ideal. Cinta yang ideal akan mewujudkan kehidupan yang terbaik. Pengertian cinta juga dikemukakan oleh Dr. Sarlito w. Sarwono dalam majalah Sarinah dengan artikel yang berjudul Cinta Segitiga. Menurutnya cinta ideal memiliki 3 unsur, yaitu keterikatan, keintiman, dan kemesraan. Berikut 3 arti cinta menurut Dr. Sarlito W. Sarwono :

1.      Keterikatan, adalah adanya perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas untuk dia, tidak mau pergi dengan orang lain kecuali dengan dia, kalau janji dengan dia harus ditepati, atau ada uang sedikit beli oleh-oleh hanya untuk dia.
2.      Keintiman, adalah adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukan bahwa antara anda dan dia sudah tidak ada jarak lagi sehingga panggilan-panggilan formal seperti Bapak, Ibu, Saudara digantikan dengan sekedar memanggil nama atau sebutan, seperti sayang. Makan-minum dari satu piring-cangkir tanpa rasa risi, pinjam-meminjam baju, saling memakai uang tanpa rasa berutang, tidak saling menyimpan rahasia, dan lain-lainnya.
3.      Kemesraan, adalah adanya rasa ingin membelai atau dibelai, rasa kangen kalau jauh atau lama tidak bertemu, adanya ucapan-ucapan yang mengungkapkan rasa sayang, saling mencium, merangkul, dan sebagainya.

Selanjutnya Dr. Sarlito W. Sarwono juga mengemukakan bahwa tidak semua unsur cinta itu sama kuat. Kadang-kadang, ada yang keterkaitannya sama kuat tetapi keintiman atau kemesraannya kurang. Cinta seperti itu mengandung kesetiaan yang amat kuat, dan kecemburuannya besar, serta dirasakan oleh pasangannya dingin atau hambar karena tidak ada kehangatan yang ditimbulkan dari kemesraan atau keintiman. Cinta sahabat karib atau saudara sekandung. Cinta seperti ini penuh keakraban, tetapi di dalamnya tidak ada gejolak-gejolak mesra, karena orang-orang yang bersangkutan masih lebih setia kepada hal-hal lain daripada partnernya. Ada juga cinta yang diwarnai dengan kemesraan yang sangat menggejolak, tetapi unsur keintiman dan keterikatannya kurang. Cinta seperti ini dinamakan cinta yang pincang. Apabila digambarkan garis-garis unsur cintanya tidak membentuk segitiga sama sisi.



Daftar Pustaka
Widyosiswoyo, Supartono. 2001. Ilmu Budaya Dasar. Bogor: Ghalia Indonesia

Senin, 06 April 2015

Tugas 4 IBD ---> IBD yang dihubungkan dengan prosa


Kisah Cinta Datu Museng & Maipa Daepati

              
 

Cerita rakyat kisah cinta Datu Museng & Maipa Daepati berasal dari tanah Galesong. Tanah galesong merupakan pusat angkatan laut kerajaan gowa. Cerita ini bercerita tentang seorang gadis bangsawan dari Sumbawa yang mencintai seorang putra bangsawan di Kerajaan Gowa, kedua orang tuamya dibunuh oleh pasukan Belanda sehingga ia dirawat oleh kakeknya di tempat kelahiran kakeknya di Sumbawa. Datu Museng dan Maipa Daepati tumbuh besar bersama hingga akhirnya jatuh cinta. Kedua orang tua Maipa Daepati tidak merestui hubungan mereka karena Maipa Daepati sudah dijodohkan dengan seorang bangsawan di Sumbawa dan merasa Datu Museng tidak layak bersama dengan Maipa Daepati. Kakek Datu Museng pun menyuruh Datu Museng untuk menuntut ilmu di Madinah dan kembali saat ia sudah layak untuk bersama Maipa Daepati.

Selama Datu Museng pergi Maipa Daepati terus mengurung diri di kamar dan tidak mau keluar. Saat Datu Museng kembali kerajaan Sumbawa mengadakan pertandingan permainan raga untuk menghibur Maipa Daepati dan membuat Maipa Daepati keluar kamar. Tapi tidak ada yang berhasil membuat Maipa Daepati keluar dari kamar. Datu Museng pun mencoba mengikuti permainan raga, pada awalnya ia banyak melakukan kesalahan namun saat kakek Datu Museng meneriaki namanya Maipa pun beranjak keluar dari kamarnya. Melihat Maipa keluar dari kamarnya membangkitkan semangat Datu Museng. Di akhir permainan Datu Museng menendang bola Raga tinggi-tinggi hingga masuk ke dalam kamar Maipa Daepati dan membuat Maipa sakit. Keluarga Maipa memanggil banyak dukun untuk mengobati penyakit Maipa tapi tidak behasil. Hingga suatu hari seorang ahli nujum menyarankan untuk mendatangkan Datu Museng, orang yang selalu disebut Maipa dalam tidurnya.

Datu Museng datang dan pengobatan pun dilakukan dan Maipa pun sembuh. Namun, untuk sembuh total Maipa harus mandi di sungai pada bulan purnama, namun hal ini sangat beresiko karena mungkin akan terjadi bencana pada saat itu. Maipa pun diberangkatkan untuk mandi di sungai. Namun saat Maipa masuk ke sungai terjadi angin topan dan membuat para dayang terbawa angin topan. Maipa diselamatkan oleh Datu Museng dan dibawa ke rumahnya di Gowa. Disana Maipa akhirnya kawin dengan Datu Museng tanpa seizin orang tuanya. Orang tua Maipa Daepati geram mendengar kabar ini dan menyuruh para pengawalnya untuk menjemput Maipa Daepati namun tidak ada yang berhasil. Hingga suatu hari orang tua Maipa Daepati akhirnya menyerah dan merestui hubungan mereka dan meminta mereka datang ke kerajaan Sumbawa. Disana Datu Museng pun diangkat sebagai panglima perang.

Suatu hari Datu Museng mendengar kabar tentang keluarganya yang berada di gowa yang banyak dibunuh oleh pasukan Belanda. Mendengar hal ini Datu Museng pun pergi ke Gowa untuk melawan pasukan Belanda. Seorang pasukan Belanda jatuh cinta pada Maipa dan ingin membunuh Datu Museng dan merebut Maipa. Datu Museng melawan semua serangan pasukan Belanda. Hingga suatu hari mereka terkepung dan Datu Museng pun menanyakan istrinya permintaan terkhirnya karena mereka telah terkepung oleh pasukan belanda. Saat itu Maipa meminta untuk dibunuh oleh Datu Museng karena ia memilih mati di tangan suaminya dibandingkan disentuh oleh orang Belanda. Datu museng pun menangis mendengarnya. Lalu saat keadaan semakin mendesak Datu Museng pun membunuh istrinya dan bilang bahwa ia akan segera menyusul istrinya. Lalu saat hari semakin sore akhirnya Datu Museng pun dibunuh oleh pasukan Belanda dan menyusul istrinya.

Cerita ini bercerita tentang cinta & kesetiaan seorang istri yang hingga akhir hayatnya lebih memilih mati di tangan suaminya dibandingkan disentuh oleh pria lain. Adapun nilai-nilai yang diperoleh oleh pembaca adalah nilai warisan budaya di Makassar yang bernama adat sirih yaitu lebih baik mati dari pada berkhianat

Senin, 23 Maret 2015

Ikatan Manusia dan Kebudayaan


Ikatan Manusia dan Kebudayaan

Manusia dan kebudayaan mempunyai ikatan yang sangat kuat, dimana manusia dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan dan saling terikat. Manusia membutuhkan kebudayaan dan begitu pula kebudayaan membutuhkan manusia. Hubungan manusia dan kebudayaan adalah hubungan yang akan selalu ada dalam kehidupan di dunia. Di dunia ini, manusia dan kebudayaan akan selalu terhubung satu sama lain. Ikatan di antara manusia dan kebudayaan sangat dibutuhkan dalam kehidupan, karena dalam kehidupan manusia adalah objek yang menciptakan kebudayaan. Manusia menciptakan kebudayaan sebagai aturan untuk mereka patuhi dalam kehidupan. Dan kebudayaan hal yang akan selalu menahan manusia dan membuat manusia tidak boleh melanggar aturan yang mereka buat.
Ikatan manusia dan kehidupan akan terus berlangsung sepanjang kehidupan. Karena kebudayaan akan terus ada sepanjang kehidupan sebagai aturan yang harus dipatuhi dalam kehidupan manusia. Fungsi kebudayaan dalam kehidupan manusia adalah sebagai aturan tidak tertulis yang akan menahan manusia dalam melakukan hal-hal yang tidak baik. Kebudayaan adalah hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia, karena bila tidak ada kebudayaan maka tidak ada aturan yang akan membatasi tingkah laku manusia dalam hidup. Sebagai contoh, bila seseorang ingin melakukan sesuatu ia akan berpikir tentang kebudayaan di sekitarnya dan berpikir ulang untuk melakukan hal itu bila melanggar norma kebudayaan yang berlaku dalam lingkungannya.
Contoh sederhana kebudayaan dalam kehidupan yang dapat kita temukan dalam kehidupan sehari-hari yaitu, manusia membuat peraturan bagi dirinya sendiri untuk selalu membersihkan rumahnya setiap hari, peraturan itu adalah peraturan yang dibuat oleh diri manusia sendiri tidak ada yang menyuruh manusia melakukan hal itu. Tetapi, manusia membuat peraturan itu untuk dirinya sendiri sebagai aturan dalam kehidupannya agar rumahnya akan selalu dalam keadaan yang bersih, dan manusia terus melakukannya dan tidak melanggar aturan yang sudah dia buat dan dijadikan kebudayaan dalam hidupnya. 

Senin, 16 Maret 2015

Hakikat Manusia


Hakikat Manusia


Hakikat manusia dalam kehidupan.

Manusia adalah makhluk social yang tidak bisa hidup sendirian. Dalam hidupnya, manusia memiliki hakekat yang dijadikan sebagai dasar dalam hidup. Hakikat manusia terbagi menjadi 4 bagian, yaitu
a.       Mahluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.
Tubuh adalah materi yang dapat dilihat, diraba, dirasa, wujudnya konkrit tetapi tidak abadi. Jika manusia meninggal, tubuhnya hancur dan lenyap. Jiwa terdapat didalam tubuh, tidak dapat diraba, sifatnya abstrak tetapi abadi. Jika manusia meninggal, jiwa lepas dari tubuh dan kembali ke asalnya yaitu Tuhan, dan jiwa tidak mengalami kehancuran. Jiwa adalah roh yang ada di dalam tubuh manusia sebagai penggerak dan sumber kehidupan. Tubuh dan jiwa merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan karena jika salah satu dari mereka tidak ada maka manusia tidak akan bisa hidup. Tubuh manusia tidak akan bisa hidup tanpa jiwa, karena tubuh tersebut tidak akan bisa bergerak tanpa jiwa, dan jiwa manusia tidak akan bisa hidup tanpa tubuh, karena jiwa manusia memerlukan tubuh sebagai tempat hidup.
b.      Mahluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan mahluk lainnya.
Manusia merupakan mahluk ciptaan manusia yang paling sempurna dibandingkan dengan mahluk hidup lainnya, karena manusia dilengkapi dengan akal dan perasaan. Dengan akal, manusia dapat menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan perasaan, manusia dapat menciptakan kesenian. Perasaan dalam diri manusia terbagi menjadi 2 macam, yaitu perasaan inderawi dan perasaan rohani. Perasaan inderawi adalah rangsangan jasmani melalui pancaindra. Perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia misalnya:
1)      Perasaan Intelektual, yaitu perasaan yang berkenaan dengan ilmu pengetahuan. Seseorang merasa senang bila ia bisa menjawab soal yang rumit, sebaliknya seseorang merasa tidak puas bila ia tidak berhasil menjawab soal yang rumit.
2)      Perasaan Estetis, yaitu perasaan yang berkenaan dengan keindahan. Seseorang merasa senang apabila ia melihat sesuatu yang indah, sebaliknya seseorang merasa kesal apabila ia melihat sesuatu yang tidak indah.
3)      Perasaan Etis, yaitu perasaan yang berkenaan dengan kebaikan. Seseorang merasa senang apabila sesuatu itu baik, sebaliknya seseorang merasa kesal bila sesuatu itu jahat.
4)      Perasaan Diri, yaitu perasaan yang berkenaan dengan harga diri karena ada kelebihan dari yang lain. Apabila seseorang memiliki kelebihan pada dirinya, ia merasa tinggi dan sombong, sebaliknya apabila ada kekurangan pada dirinya ia merasa rendah diri.
5)      Perasaan Sosial, yaitu perasaan yang berkenaan dengan kelompok, atau hidup bermasyarakat, ikut merasakan kehidupan orang lain. Apabila orang berhasil, ia ikut senang, apabila orang gagal, ia ikut sedih.
6)      Perasaan Religius, yaitu perasaan yang berkenaan dengan agama dan kepercayaan. Seseorang merasa tentram jiwanya apabila ia tawakal kepada Tuhan, yaitu mematuhi segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya
c.       Mahluk biokultural, yaitu mahluk hayati yang budayawi.
Manusia adalah produk dari saling tindak atau interaksi faktor-faktor hayati dan budayawi. Sebagai mahluk hayati, manusia dapat dipelajari dari segi-segi anatomi, fisiologi, psikologi, dll. Sebagai mahluk budayawi manusia dapat dipelajari dari segi-segi kemasyarakatan, keakraban, ekonomi, dll.
d.      Mahluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan (ekologi), mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya.
Mahluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya. Hal ini dikarenakan manusia mempunyai 3 taraf dalam hidupnya, yaitu estetis, etis, dan religious. Dengan kehidupan estetis manusia mampu menangkap dunia sekitarnya sebagai dunia yang mengagumkan dan mengungkapkan kembali dalam lukisan, tarian, dan nyanyian yang indah. Dengan etis, manusia meningkatkan kehidupan estetis ke dalam tingkatan manusia dalam bentuk-bentuk keputusan bebas yang dipertanggung jawabkan. Dengan kehidupan religious, manusia mendekatkan dirinya kepada Tuhan. Semakin dekat seseorang kepada Tuhan, semakin dekat pula ketentraman pada dirinya, dan dijauhkan dari kekhawatiran. Sehingga manusia yang terikat dengan lingkungan mempunyai kualitas dan martabat karena manusia yang terikat dengan lingkungan akan melakukan sesuatu dengan sebaik-baiknya.

Senin, 09 Maret 2015


Ilmu Budaya Dasar

A.    Pengertian Ilmu Budaya Dasar
Ilmu budaya dasar adalah ilmu yang mempelajari tentang manusia, kebudayaan, dan masalah-masalah keseharian yang sering terjadi pada manusia.  Ilmu budaya dasar diharapkan dapat memberikan pengetahuan untuk menyelesaikan masalah manusia. Manusia tidak dapat dipisahkan dengan kebudayaan. Karna kebudayaan tecipta oleh manusia dan kebudayaan mengikat manusia untuk terus melakukan hal yang mereka lakukan. Dengan mempelajari ilmu budaya dasar, manusia tidak akan melupakan kebudayaannya. Oleh karena itu mempelajari ilmu budaya dasar sama dengan mempelajari kebudayaan. Banyak definisi kebudayaan yang telah diungkapkan oleh beberapa tokoh.
Menurut saya pribadi ilmu budaya dasar adalah ilmu yang mempelajari tentang kehidupan manusia, kebiasaan yang sering mereka lakukan, dan permasalahan-permasalahan dalam hidup mereka. Dengan mempelajari ilmu budaya dasar, manusia tidak akan melupakan jati dirinya. Karna kebudayaan yang telah mereka buat akan terus mengikat mereka. Mempelajari ilmu budaya dasar juga diharapkan dapat membantu manusia menyelesaikan permasalahan mereka dengan mengingat dasar dan nilai-nilai kebudayaan mereka.

B.     Pengertian kebudayaan menurut para ahli
-          Ki Hajar Dewantara
Kebudayaan menurut Ki Hajar Dewantara berarti buah budi manusia adalah hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni alam dan zaman (kodrat dalam masyarakat) yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran dalam hidup dan penghidupan guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai.
-          Sutan Takdir Alisyahbana
Sutan Takdir Alisyahbana mengatakan bahwa kebudayaan adalah manifestasi dari cara berpikir, sehingga menurutnya pola kebudyaan itu sangat luas sebab semua laku dan perbuatan tercakup di dalamnya dan dapat diungkapkan pada basis dan cara berpikir, termasuk didlamnya perasaan karena perasaan juga merupakan maksud dari pikiran.
-          Koentjaraningrat
Koentjaraningrat mengatakan bahwa kebudayaan berarti keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakan dengan belajar serta keseluruhan dari budi pekertinya.
-          A.L. Kroeber dan C. Kluckhohn
A.L. Kroeber dan C. Kluckhohn dalam bukunya Culture, a Critical Review of Concepts and Definitions (1925) mengatakan bahwa kebudayaan adalah manifestasi atau penjelmaan kerja jiwa manusia dalam arti seluas-luasnya.
-          Malinowski
Malinowski menyebutkan bahwa kebudayaan pada prisipnya berdasarkan atas berbagai sistem kebutuhan manusia. Tiap tingkat kebutuhan itu menghadirkan corak budaya yang khas. Misalnya, guna memenuhi kebutuhan manusia akan keselamatannya, maka timbul kebudayaan yang berupa perlindungan, yakni seperangkat budaya dalam bentuk tertentu, seperti lembaga kemasyarakatan.
-          C.A. van Peursen
C.A. van Peursen mengatakan bahwa dewasa ini kebudayaan diartikan sebagai manifestasi kehidupan setiap orang. Berlainan dengan hewan, manusia tidak dapat hidup begitu saja di tengah alam. Oleh karena itu, untuk dapat hidup, manusia harus mengubah segala sesuatu yang telah disediakan oleh alam. Misalnya, beras agar dapat dimakan diubah dulu menjadi nasi.



Daftar Pustaka

Widyosiswoyo, Supartono. 2001. Ilmu Budaya Dasar. Bogor: Ghalia Indonesia

Sabtu, 03 Januari 2015

Tugas Softskill 5


Masyarakat

Masyarakat dapat mempunyai arti yang luas dan sempit. Dalam arti luas masyarakat adalah kseluruhan hubungan-hubungan dalam hidup bersama dan tidak dibatasi oleh lingkungan, bangsa dan sebagainya. Atau dengan kata lain kebulatan dari semua perhubungan dalam hidup bermasyarakat. Dalam arti sempit masyarakat adalah sekelompok manusia yang dibatasi oleh aspek-aspek tertentu, misalnya territorial, bangsa, golongan dan sebagainya.

Pengertian Masyarakat desa dan kota menurut para ahli
-          Masyarakat desa
·         Bambang Utoyo
Desa merupakan tempat sebagian besar penduduk yang bermata pencarian di bidang pertanian dan menghasilkan bahan makanan
·         R. Bintarto
Desa adalah perwujudan geografis yang ditimbulkan oleh unsur-unsur fisiografis, sosial, ekonomis politik, kultural setempat dalam hubungan dan pengaruh timbal balik dengan daerah lain
·         Sutarjo Kartohadikusumo
Desa merupakan kesatuan hukum tempat tinggal suatu masyarakat yang berhak menyelenggarakan rumah tangganya sendiri merupakan pemerintahan terendah di bawah camat
·         William Ogburn dan MF Nimkoff
Desa adalah kesatuan organisasi kehidupan sosial di dalam daerah terbatas.
·         S.D. Misra
Desa adalah suatu kumpulan tempat tinggal dan kumpulan daerah pertanian dengan batas-batas tertentu yang luasnya antara 50 – 1.000 are.
·         Paul H Landis
Desa adalah suatu wilayah yang jumlah penduduknya kurang dari 2.500 jiwa dengan cirri-ciri sebagai berikut :
1.      Mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antra ribuan jiwa
2.      Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukuaan terhadap kebiasaan
3.      Cara berusaha (ekonomi) aalah agraris yang paling umum yang sangat dipengaruhi alam sekitar seperti iklim, keadaan alam, kekayaan alam, sedangkan pekerjaan yang bukan agraris adalah bersifat sambilan.

-          Masyarakat kota
·         Wirth
Kota adalah suatu pemilihan yang cukup besar, padat dan permanen, dihuni oleh orang-orang yang heterogen kedudukan sosialnya. 
·         Max Weber
Kota menurutnya, apabila penghuni setempatnya dapat memenuhi sebagian besar kebutuhan ekonominya dipasar lokal.
·         Dwigth Sanderson
Kota ialah tempat yang berpenduduk sepuluh ribu orang atau lebih. Dari beberapa pendapat secara umum dapat dikatakan mempunyani ciri-ciri mendasar yang sama. Pengertian kota dapat dikenakan pada daerah atau lingkungan komunitas tertentu dengan tingkatan dalam struktur pemerintahan.

Perbedaan masyarakat desa dan kota
1.       Lingkungan Umum dan Orientasi Terhadap Alam, Masyarakat perdesaan berhubungan kuat dengan alam, karena lokasi geografisnyadi daerah desa. Penduduk yang tinggal di desa akan banyak ditentukan oleh kepercayaan dan hukum alam. Berbeda dengan penduduk yang tinggal di kota yang kehidupannya “bebas” dari realitas alam.
2.       Pekerjaan atau Mata Pencaharian, Pada umumnya mata pencaharian di dearah perdesaan adalah bertani tapi tak sedikit juga yg bermata pencaharian berdagang, sebab beberapa daerah pertanian tidak lepas dari kegiatan usaha.
3.       Kepadatan Penduduk, Penduduk desa kepadatannya lbih rendah bila dibandingkan dgn kepadatan penduduk kota,kepadatan penduduk suatu komunitas kenaikannya berhubungan dgn klasifikasi dari kota itu sendiri.
4.       Homogenitas dan Heterogenitas, Homogenitas atau persamaan ciri-ciri sosial dan psikologis, bahasa, kepercayaan, adat-istiadat, dan perilaku nampak pada masyarakat perdesa bila dibandingkan dengan masyarakat perkotaan. Di kota sebaliknya penduduknya heterogen, terdiri dari orang-orang dgn macam-macam perilaku, dan juga bahasa, penduduk di kota lebih heterogen.

Mengapa masyarakat pedesaan yang bekerja sebagai petani banyak yang tidak ingin bekerja sebagai petani?

Perubahan musim yang menyebabkan terjadinya gagal panen membuat petani merasa semua hal dia lakukan hanya menambah kerugian dan tidak menghasilkan apa-apa. Biaya bibit dan pupuk yang semakin mahal ditambah gagal panen yang terus terjadi menyebabkan petani merasa bertani bukanlah jalan yang tepat untuk mencari nafkah. Petani merasa harus melakukan hal lain untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Petani merasa modal yang dikeluarkan tidak sebanding dengan hasil yang didapatkan, karena tak jarang petani tidak mendapatkan keuntungan apapun tapi hanya menambah kerugian dengan terus mengeluarkan biaya untuk membeli bibit dan pupuk tetapi perubahan musim menyebabkan gagal panen terus terjadi. Karena itu banyak para petani memutuskan untuk berhenti bertani dan menjual lahan bertani untuk dipakai menjadi modal untuk usaha karena pendapatan yang lebih meyakinkan dibandingkan terus bertani.


Sumber :

Tugas Softskill 4


Pelapisan Sosial

Pelapisan sosial atau stratifikasi sosial (social stratification) adalah pembedaan atau pengelompokan para anggota masyarakatsecara vertikal (bertingkat).

Dasar-dasar pembentukan pelapisan sosial
Ukuran atau kriteria yang menonjol atau dominan sebagai dasar pembentukan pelapisan sosial adalah sebagai berikut.

Ukuran kekayaan
Kekayaan (materi atau kebendaan) dapat dijadikan ukuran penempatan anggota masyarakat ke dalam lapisan-lapisan sosial yang ada, barang siapa memiliki kekayaan paling banyak mana ia akan termasuk lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial, demikian pula sebaliknya, yang tidak mempunyai kekayaan akan digolongkan ke dalam lapisan yang rendah. Kekayaan tersebut dapat dilihat antara lain pada bentuk tempat tinggal, benda-benda tersier yang dimilikinya, cara berpakaiannya, maupun kebiasaannya dalam berbelanja,serta kemampuannya dalam berbagi kepada sesama

Ukuran kekuasaan dan wewenang
Seseorang yang mempunyai kekuasaan atau wewenang paling besar akan menempati lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial dalam masyarakat yang bersangkutan. Ukuran kekuasaan sering tidak lepas dari ukuran kekayaan, sebab orang yang kaya dalam masyarakat biasanya dapat menguasai orang-orang lain yang tidak kaya, atau sebaliknya, kekuasaan dan wewenang dapat mendatangkan kekayaan.

Ukuran kehormatan
Ukuran kehormatan dapat terlepas dari ukuran-ukuran kekayaan atau kekuasaan. Orang-orang yang disegani atau dihormati akan menempati lapisan atas dari sistem pelapisan sosial masyarakatnya. Ukuran kehormatan ini sangat terasa pada masyarakat tradisional, biasanya mereka sangat menghormati orang-orang yang banyak jasanya kepadamasyarakat, para orang tua ataupun orang-orang yang berprilaku dan berbudi luhur.

Ukuran ilmu pengetahuan
Ukuran ilmu pengetahuan sering dipakai oleh anggota-anggota masyarakat yang menghargai ilmu pengetahuan. Seseorang yang paling menguasai ilmu pengetahuan akan menempati lapisan tinggi dalam sistem pelapisan sosial masyarakat yang bersangkutan. Penguasaan ilmu pengetahuan ini biasanya terdapat dalam gelar-gelar akademik (kesarjanaan), atau profesi yang disandang oleh seseorang, misalnya dokter, insinyur, doktorandus, doktor ataupun gelar profesional seperti profesor. Namun sering timbul akibat-akibat negatif dari kondisi ini jika gelar-gelar yang disandang tersebut lebih dinilai tinggi daripada ilmu yang dikuasainya, sehingga banyak orang yang berusaha dengan cara-cara yang tidak benar untuk memperoleh gelar kesarjanaan, misalnya dengan membeli skripsi, menyuap, ijazah palsu dan seterusnya.

Pelapisan Sosial di Indonesia
Indonesia merupakan bangsa yang memiliki karakteristik masyarakat yang majemuk. Kemajemukan tersebut yang menghasilkan adanya stratifikasi sosial atau pengelompokan suatu masyarakat ke dalam tingkatan-tingkatan tertentu secara vertikal. Stratifikasi sosial sebenarnya sudah ada sejak jaman Indonesia di jajah oleh Belanda dan Jepang. Koloni mengelompokkan masyarakat Indonesia ke dalam golongan-golongan tertentu sesuai dengan rasnya. Akan tetapi di jaman sekarang, stratifikasi sosial tidak lagi dikelompokkan berdasarkan ras. Stratifikasi sosial di Indonesia lebih mengarahkan penggolongan suatu masyarakat yang dinilai dari segi status sosialnya seperti jabatan, kekayaan, pendidikan atau sistem feodal pada masayarkat Aceh dan kasta pada masyarakat Bali. Sedangkan ras, suku, klan, budaya, agama termasuk ke dalam penggolongan secara horizontal.

Terdapatnya masyarakat majemuk di Indonesia tidak serta muncul begitu saja, akan tetapi karena faktor-faktor seperti yang dijelaskan dalam artikel Nasikun (1995) yaitu, pertama keadaan geografis yang membagi Indonesia kurang lebih 3000 pulau. Hal tersebut yang menyebabkan Indonesia memiliki suku budaya yang banyak seperti Jawa, Sunda, Bugis, Dayak, dan lain-lain. Kedua ialah Indonesia terletak di antara Samudera Indonesia dan Samudera Pasifik yang mneyebabkan adanya pluralitas agama di dalam masyarakat Indonesia seperti Islam, Kristen, Budha, dan Hindu. Dan ketiga ialah iklim yang berbeda-beda dan struktur tanah yang tidak sama yang menyebabkan perbedaan mata pencaharian antar wilayah satu dengan wilayah lainnya. Sehingga hal tersebut pula dapat membedakan moblitas suatu masyarakat satu dengan masyarakat lainnya dalam kondisi wilayah yang berbeda.

Kemudian Pierre L. van den Berghe dalam artikel Nasikun (1995) menyebutkan karaktistik dari masyarakat majemuk ialah (1) Terjadinya segmentasi ke dalam kelompok-kelompok yang memiliki sub-kebudayaan yang berbeda satu sama lain, (2) Memiliki struktur sosial yang terbagi-bagi ke dalam lembaga-lembaga yang bersifat nonkomplementer, (3) Kurang mengembangkan konsensus di antara anggota masyarakat tentang nilai-nilai sosial yang bersifat dasar, (4) Secara relatif, seringkali terjadi konflik di antara kelompok satu dengan kelompok lainnya, (5) Secara relatif, integrasi sosial tumbuh di atas paksaan dan saling ketergantungan di dalam bidang ekonomi, (6) Adanya dominasi politik oleh suatu kelompok atas kelompok lainnya.

Masyarakat majemuk tentu rentan terhadap adanya konflik. Hal tersebut dikarenakan etnosentrisme suatu kelompok masyarakat terhadap kelompok masyarakat yang lainnya. Hal tersebut dirasa wajar mengingat terdapat banyaknya suku budaya yang ada di Indonesia yang masing-masing dari suku tersebut merasa bahwa sukunya lebih dominan dari suku lain. Seperti pernyataan dari pendekatan konflik, bahwa masyarakat majemuk terintegrasi di atas paksaan dari suatu kelompok yang lebih dominan dan karena ada saling ketergantungan antar kelompok dalam hal ekonomi (Nasikun 1995, 64). Kelangsungan hidup suatu masyarakat Indonesia tidak saja menuntut tumbuhnya nilai-nilai umum tertentu yang disepakati bersama oleh sebagian besar orang akan tetapi lebih daripada itu nilai-nilai umum tersebut harus pula mereka hayati melalui proses sosialisasi (Nasikun 1995, 65). Sehingga dari proses sosialisasi yang ditanamkan sejak dini, dapat mengurangi resiko konflik antar masyarakat dalam pandangan yang etnosentris.

Dari pandangan penulis dapat disimpulkan bahwa, stratifikasi yang terdapat di dalam bangsa Indonesia seharusnya dapat dimengerti secara bijak. Kemunculan sistem penggolongan masyarakat ke dalam kelompok-kelompok tertentu tidak begitu saja muncul di atas kemajemukan suatu bangsa. Ada sebuah hal yang dihargai dalam suatu kelompok masyarakat yang menyebabkan stratifikasi sosial itu dibutuhkan. Dan pluralitas yang terdapat dalam bangsa Indonesia seperti perbedaan agama, suku, budaya dan ras seharusnya tidak dijadikan sebuah masalah mengingat semboyan yang selalu ditanamkan oleh masyarakat Indonesia yaitu Bhinneka Tunggal Ika. Dan pasca merdekanya Indonesia, menurut penulis perbedaan-perbedaan tersebut semakin membesar mengingat bahwa suatu masyarakat di dalam suatu wilayah akan terus berkembang.

Contoh pelapisan masyarakat di Indonesia
-          Orang yang mempunyai banyak kekayaan atau uang biasanya menempati urutan pertama dalam pelapisan masyarakat karena dianggap penting dan akan dibutuhkan, sebaliknya orang yang tidak mempunyai kekayaan akan menempati urutan terendah dalam pelapisan masyarakat karena dianggap keberadaannya tidak dibutuhkan atau tidak penting
-          Orang yang mempunyai kekuasaan seperti pejabat pemerintahan  akan menempati urutan pertama dalam pelapisan masyarakat karena kekuasaannya diharapkan akan memberikan dampak bagi masyarakat, sebaliknya orang yang tidak mempunyai kekuasaan akan menempati urutan terendah dalam pelapisan masyarakat karena dianggap keberadaannya tidak memberikan dampak bagi masyarakat.
-          Orang yang dihormati akan menempati urutan pertama dalam pelapisan masyarakat. Hal ini biasanya terjadi di daerah pedesaan yang masih kental akan adat istiadat dan kebudayaan. Contohnya, orang yang dianggap berjasa di masyarakat akan menempati urutan pertama dalam pelapisan masyarakat karena jasa-jasanya.
-          Orang yang berpendidikan akan menempati urutan pertama dalam pelapisan masyarakat. Contohnya, orang yang berpendidikan dan mempunyai gelar akan lebih dihormati dibandingkan orang yang tidak berpendidika atau memiliki gelar

Sumber :